Sabtu, 06 November 2010

Musik Keroncong

 Sebenarnya, apa itu Musik Keroncong?

Keroncong sudah ada di Indonesia sejak akhir abad ke-16 sejak kekuatan Portugis melemah di Nusantara. Musik keroncong berawal dari musik yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India serta Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco

Keroncong lebih dikenal di Jawa dikarenakan musik ini memang berasal dari Pulau Jawa. Bentuk seni keroncong dengan seni musik gamelan memiliki beberapa persamaan diantaranya rentak dan bentuk melodinya. Musik gamelan dimainkan dengan cara yang teratur, tetapi musik keroncong dapat dimainkan mengikut perasaan pemain-pemainnya. Alat melodi dan bentuk suara yang digunakan dalam musik keroncong juga lebih luas. Alat musik yang biasa dipakai dalam musik Keroncong antara lain ialah biola, seruling, gitar, cello, double-bass, cak, keroncongHawaii, akordian atau vibrofon. Kadang-kadang juga musik keroncong dimainkan dengan tambahan gitar.

Musik keroncong berkembang ke Malaysia dengan kedatangan orang-orang Jawa pada awal abad ke-20. Dikalangan kaum Baba dan Nyonya, lagu keroncong sangat digemari. Di Indonesia, banyak keturunan Cina yang meminati lagu keroncong dan ada di antara mereka yang menjadi pencipta terkenal dalam musik ini. Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Beliau berasal dadi kota Surakarta (Solo). Bahkan ia juga mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah Bengawan Solo. Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki “Buaya keroncong” oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.

Musik keroncong yang menjadi bagian dari budaya musik Indonesia, didalamnya terdapat karakteristik yang mengandung nilai-nilai budaya universal, seperti halnya musik-musik yang lain. Musik keroncong memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bentuk musik lainnya yang muncul dari perpaduan antara elemen-elemen musikal, musik pengiring dan teknik penyajiannya.


Perkembangannya lagu-lagu modern yang dikeroncongkan menjadi keroncong modern. Ide ini tercetus karena adanya kejenuhan dalam mendengarkan keroncong gaya lama yang statis. Keroncong modern terbentuk dari; lagu-lagu pop Indonesia; lagu-lagu pop Barat; Lagu-lagu semi klasik Barat dan dan lagu-lagu daerah. Kesemuanya itu sebagai bentuk kreativitas para musisi dalam upaya meningkatkan mutu, mengembangkan dan melestarikan musik keroncong.

Secara khusus aspek estetika musik keroncong muncul dari perpaduan berbagai aspek baik musikal maupun non musikal. Perpaduan tersebut dapat dikaji sebagai berikut.

Pada umumnya seniman dalam berkreasi selalu memiliki atau mengharapkan tujuan yang jelas. Mereka punya juga mempertimbangkan apakah yang dilakukan hanya sebatas untuk presentasi estetis, atau hanya sebagai hiburan belaka. Apabila bertujuan sebagai presentasi estetis, maka seorang seniman mengharapkan adanya penikmat. Untuk tujuan hiburan, maka yang dipentingkan adalah peran serta siapa yang ingin menghibur diri. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa posisi seni dalam masing-masing masyarakat berbeda-beda.
Sebagai salah satu bentuk kesenian yang berkembang di masyarakat, kehadiran musik keroncong mempunyai beberapa fungsi, yaitu: 1) fungsi pendidikan 2) fungsi hiburan, 3) fungsi ekonomi, 4) fungsi sosial.
Fungsi Pendidikan
Karya seni dalam bentuk lagu-lagu keroncong merupakan salah satu media penting untuk pendidikan informal bagi masyarakat. Nilai-nilai pendidikan dapat diperoleh melalui lirik/syair yang tertuang dalam lagu. Masyarakat dapat memahami ajaran agama, budi pekerti dan ajaran lainnya yang berguna dalam meningkatkan eksistensinya.
Fungsi Hiburan
Musik atau lagu merupakan salah satu jenis bentuk konsumsi bagi kebutuhan batin manusia yang tergolong kebutuhan sekunder. Ketika mereka mengalami ketegangan atau kejenuhan setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, atau sedang mengalami masalah, dengan mendengarkan musik merupakan salah satu upaya untuk melepaskan ketegangan. Musik merupakan salah satu hiburan yang cukup mudah untuk didapatkan baik melalui radio, televisi, MP3, maupun Hand phone.
Fungsi Ekonomi
Sebelum menjadi sebuah hasil komoditas, musik keroncong hanyalah sebagai karya seni yang berfungsi sebagai penyegar rohani atau hiburan di kala sedang beristirahat. Namun, keberadaannya kini telah beralih fungsi, disamping berfungsi hiburan juga berfungsi ekonomi. Hal ini berkat hasil sentuhan teknologi modern yang merupakan hasil budaya populer sehingga menjadikan lagu-lagu tersebut mulai memperlihatkan eksistensinya melalui bentuk penyajian. Berbagai bentuk komodifikasi diciptakan untuk mengemas lagu-lagu tersebut agar dikenal dan populer di masyarakat. Kemasan dalam bentuk kaset dan VCD ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama bagi penggemar lagu-lagu keroncong. Larisnya peredaran kaset dan VCD tidak saja menguntungkan bagi pemilik modal yaitu studio rekam, tetapi penyanyi, pemusik dan pencipta lagu juga merasakan ikut mendapatkan keuntungan dari segi materi.
Fungsi sosial
Ungkapan-ungkapan seni, baik yang seni ”adiluhung” maupun yang ”hiburan” di samping memiliki nilai estetis tentulah juga mempunyai fungsi-fungsi sosialnya (Edi Sedyawati, 2006:131). Fungsi sosial dalam kesenian dapat dilihat dari isi yang terdapat pada suatu bentuk kesenian yang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat atau penonton agar bisa berbuat sosial terhadap lingkungan sekitarnya.
Fungsi sosial dalam musik keroncong, bisa dilihat dari peranan lagu-lagu keroncong yang dinyanyikan untuk kepentingan sosial dalam masyarakat. seperti misalnya dalam kegiatan syukuran, acara pernikahan. Dengan tujuan untuk menghibur para undangan yang menghadiri acara tersebut.
 (http://www.isi-dps.ac.id/artikel/musik-keroncong)
   http://harmonycenter.co.cc/?p=292

mp3.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar